Metrotvnews.com, Jakarta: Kondisi perumahan pada
pemondokan musim haji tahun ini dinilai lebih baik sehingga akan
memudahkan pelayanan jemaah mendapat penginapan yang memadai dan lebih
nyaman.
"Tahun ini kita mendapat rumah untuk pemondokan jemaah yang lebih besar
sehingga memudahkan pelayanan kepada jemaah untuk pelayanan kesehatan
dan pelayanan sektor di Mekah," kata Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah
(PHU) Kemenag Anggito Abimanyu ketika dihubungi Media Indonesia, Jumat
(5/4).
Rumah besar pemondokan mencapai 219 unit yang telah dikontrak. Jarak ke
Masjidil Haram di Mekah pun menurut Anggito mendapat pemondokan terdekat
hingga 2,5 kilometer.
"Jadi kita tidak kalah dengan negara lain dalam pelayanan pemondokan
walau memang tidak semua hotel mengingat jumlah jemaah kita yang
terbesar ketimbang negara lain yang lebih sedikit," ungkap Anggito.
Hemat dia, kondisi pemondokan jemaah Indonesia setiap tahun selalu lebih
baik dan dekat dengan Masjidil Haram Mekah ketimbang lima tahun lalu
yang mencapai jarak terjauh hingga 7-17 kilometer dari Masjidil Haram.
Begitu pun pemondokan atau penginapan jemaah Indonesia di Madinah dekat
dengan Masjid Nabawi yakni di ring Markaziah yang hanya berjarak 600
meter dari Nabawi.
Pelayanan transportasi jemaah di Mekah juga disebutkan lebih baik.
Jemaah sekarang akan mendapat pelayanan bus yang lebih bagus dari
pemondokan ke Masjidil Haram. "Bus lebih banyak sekitar 130 unit dengan
daya angkut untuk 100 ribu jemaah. Tahun lalu hanya 85 bus untuk 60 ribu
jemaah," ujarnya.
Sebelumnya, anggota Komisi VIII DPR berharap turunnya Biaya
Penyelenggaraan Ibadah Haji (BIPH) tahun ini dalam kurs dolar sekitar
US$90 kualitas pelayanan kepada jemaah haji Indonesia tetap terjaga
baik.
"Ongkos naik haji atau BPIH 2013 berhasil kami turunkan terkait dengan
berhasilnya menekan ongkos penerbangan serta memberikan tambahan subsidi
untuk perumahan dan biaya lain dari dana optimalisasi haji yang ada,"
kata anggota Komisi VIII Hasrul Azwar.
Dana optimalisasi jemaah haji yang tersimpan di Kemenag terus meningkat
dari Rp1,7 triliun tahun lalu menjadi Rp2,4 triliun tahun ini. (Syarief
Oebaidillah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar